Sunday, April 29, 2012

Hikmah dari Sebuah Cerita Lama

Posting ini adalah lanjutan dari posting sebelumnya, yaitu Sebuah Cerita Lama.

Sebelum membaca posting ini, apakah pembaca sudah membaca posting sebelumnya? Kalau tidak baca posting sebelumnya, kemungkinan besar pembaca tidak akan mengerti inti dari tulisan ini, hehe. Silakan baca posting sebelumnya dengan klik di sini. :)

Ini lanjutan ceritanya.

--{o}--

Ternyata, selesai acara itu, pikiranku tentang dia belum hilang. Ada seperti rasa menyesal karena tidak sempat mengajak berkenalan. Entahlah, kenapa sampai demikian parah.

Hingga kemudian aku mencurhatkan pikiranku ke teman sekamarku yang dari Kalimantan Timur yang namanya Adi. Aku menceritakan perkara ini dan meminta bantuan dia (Adi) untuk membantu kesulitanku. Siapa tahu dia bisa membantu aku untuk mendapatkan informasi tentang Jannah ini.

Benar saja, Adi cerdas. Jadi waktu awal mengikuti Olimpiade Sains Nasional ini, setiap peserta diberikan buku panduan yang isinya nama, asal sekolah dan asal daerah dari setiap peserta dari seluruh mata pelajaran yang dilombakan. Adi memberi banyak pencerahan sekali dari adanya buku itu. Dia bilang, mungkin aku bisa mencari informasi dengan mengontak langsung panitia OSN itu. Kebetulan contact person dari panitia acara tercantum di situ.

Wah, wah. Niat banget ya.

Aku melakukan saran Adi. Aku mengontak panitia dan melakukan apa yang bisa aku lakukan. Hh, tidak semudah itu ternyata.

Jadi, aku berhasil mengontak panitia, dan menemukan contact person dari orang yang mengurusi bagian akomodasi. Aku menanyakan informasi itu, bahkan, sampai aku telepon. Panitianya seorang ibu yang baik sekali. Sayangnya, dia hanya bisa memberikan informasi yang komprehensif hanya untuk anak-anak yang berasal dari Jawa Tengah.

Usahaku belum berhenti. Aku kemudian mengontak panitia di kantor dinas pendidikan pusat. Mereka ternyata tidak bisa banyak membantu.

Rasanya putus asa sekali waktu itu. Tapi aku masih berpikir untuk menemukan informasi. Saat itu aku belum kenal yang namanya internet, tetapi aku sempat mendengar bahwa di internet ada mesin pencari (search engine) informasi. Mendengar itu semangatku bangkit lagi, aku kemudian langsung berangkat ke warnet. Saat itu aku sudah balik kembali ke Bengkulu.

Haha, itu adalah kali pertama aku mengenal yang namanya Google. :))

Karena semangat mencari Jannah inilah kemudian aku mempelajari internet. Hal pertama yang aku pelajari adalah bagaimana memanfaatkan search engine secara maksimal. Aku kemudian mulai menelusuri dengan mengetikkan langsung namanya. Masih sulit dan tidak banyak hasil yang didapatkan. Aku mulai bingung.

Hihi, dulu dengan Google aku kira aku bisa mendapatkan informasi pribadi orang-orang dengan sangat lengkap. :P

Aku tidak berhasil mendapatkan informasi tentang dia. Aku kemudian memperkecil lingkup pencarian. Aku mulai mencoba mencari informasi tentang OSN waktu itu, siapa tahu ada yang bisa aku kontak. Masih buntu juga. Aku ingat sekali, setiap mencari informasi tentang dia, aku selalu membawa buku panduan OSN itu ke warnet.

Hmm, sebentar, sebentar.

Jadi, di buku itu tertera seperti ini:

Lailatul Jannah; MTs Mualimin M-Alabio; Kab. Hulu Sungai Utara; Kalimantan Selatan.

Setelah aku melakukan pengamatan ulang aku menemukan beberapa fakta tentang dia yang membuat aku kagum.

Jadi, dari seluruh kontingen fisika se-Indonesia, dia adalah satu-satunya kontingan yang berasal dari MTs, alias Madrasah Tsanawiyah. Selain itu, dia ternyata adalah satu-satunya kontingen dari Kalimantan Selatan, yang berarti dia adalah juara 1 se-provinsi itu, walaupun nilainya tidak memenuhi passing grade, karena kalau dia melewati passing grade, Kalimantan Selatan akan mengirimkan lebih dari 1 kontingen fisika. Sebagai catatan, tidak banyak perempuan yang menyukai fisika, haha. Fakta lainnya adalah, dia tidak berasal dari Banjarmasin (ibukota Kalimantan Selatan). Dia berasal dari salah satu kabupaten di provinsi itu.

Aku kemudian akhirnya mulai mencari informasi lain terkait daerah asalnya. Dia bersekolah di kota Alabio, yang ternyata merupakan kota produsen itik yang terkenal. Aku juga mencari peta daerah itu, dan mengetahui struktur daerahnya. Dan terakhir, aku juga mendapatkan alamat sekolahnya. MTs itu ternyata adalah milik Muhammadiyah.

Oh, iya. Jadi ingat. Beberapa bulan setelah itu ada berita bahwa di Kabupaten Hulu Sungai Utara terjadi banjir bandang..

Lanjut, lanjut.

Tiba-tiba aku terlintas ide. Kebetulan saat itu aku adalah Ketua OSIS di SMP. Jadi aku ingin membuat suatu program perluasan jaringan komunikasi antara sekolahku, SMPN 1 Bengkulu dengan sekolah-sekolah lain di Indonesia. Paling tidak, dengan sekolah tempat kontingen olimpiade sains yang aku kenal.

Aku kemudian benar-benar mengajukan program ini ke sekolah, dan ternyata diterima dengan sangat baik. Padahal motivasi utamanya adalah menemukan dia. Masya Allah..

Tapi aku tidak main-main. Aku mulai menyusun profil sekolahku, daftar prestasi, lalu hal-hal yang terkait dengan sekolah, tulisan-tulisan dan foto-foto karya siswa di SMP aku, dan kemudian aku kompilasi menjadi satu CD, yang kemudian akan aku kirim lewat pos, bersama surat pengantarnya.

Profil sekolah itu aku buat dalam bentuk halaman web. Karena semangat ini, aku jadi mulai mempelajari HTML, dan bisa membuat sebuah situs sederhana saat itu. Tidak hanya itu, di dalam CD itu aku juga menyertakan beberapa software yang bisa digunakan untuk pembelajaran seperti simulasi astronomi, laboratorium virtual, dan lainnya.

Perlahan-lahan, aku mulai menggemari komputer. :)

Sebelum mengirimkan profil itu, aku kemudian menemui kepala sekolah untuk memamerkan hasil dari kompilasi itu. Ketika ditampilkan, di luar dugaan, ternyata kepala sekolahku sangat senang melihat hasilnya. Pos itu kemudian dikirimkan ke tiga sekolah yaitu Kalimantan Timur tempat Adi, Jawa Timur tempat Dika, dan Kalimantan Selatan tempat Jannah.

Lalu bagaimana hasilnya?

Tidak ada kabar sama sekali dari ke tiga surat itu. Hahaha. Ya ampun..

Saat aku menyusun profil sekolah itu, aku jadi berkomunikasi dengan banyak orang di sekolahku. Aku ingat sekali saat itu, berkali-kali bolak balik ke ruang guru, mengumpulkan data ekstra kurikuler yang ada, dan akibatnya jadi banyak guru-guru yang memperhatikan aku.

Kemudian saat penyusunan itu, aku ingat sekali. Jadi pernah ada suatu kejadian, laptop wakil kepala sekolah terserang virus. Aku saat itu kebetulan sedang menggunakan komputer sekolah untuk mengetik surat. Aku sering sekali meminjam komputer sekolah waktu itu, karena komputernya canggih. Komputerku di rumah tidak terlalu soalnya, hehe. Waktu itu aku diminta untuk memperbaikinya, dan, alhamdulillah berhasil.

Semenjak itu, setiap ada permasalahan komputer di kantor guru, aku selalu dipanggil. :)

Hal itu berlanjut seterusnya. Aku mulai mendalami programming, kemudian hal-hal lain yang terkait komputer. Aku mempelajari banyak hal dan akhirnya benar-benar menyukai komputer, dan fisika tentunya.

Sampai aku lulus SMP, tidak ada informasi yang datang dari surat yang aku kirim itu..

--{o}--

Well, well.

Aku tidak berhasil menemukan informasi tentang keberadaan Jannah ini, sampai saat tulisan ini ditulis, sampai sekarang.

Haha, cerita ini sudah banyak sekali aku ceritakan. Ke teman-teman, guru, saudara..

Tapi, pengalaman ini yang kemudian membawa aku ke suatu hal yang lebih baik.

Kalau aku tidak terobsesi mencari dia, entah kapan aku mulai melek internet, entah kapan aku akan menyukai dan mempelajari komputer secara mendalam.

Oh, iya, pembaca sekalian, ada satu hal konyol yang perlu diketahui.

Nama "Jannah" yang aku dapatkan dari menguping pembicaraan rombongan mereka itu, bisa saja, ternyata salah. Belum tentu dia adalah orang yang aku maksud. Bisa jadi ternyata ada orang lain yang duduk di air mancur itu yang tidak aku perhatikan. Nama Lailatul Jannah belum tentu adalah orang yang aku maksud di cerita ini. Dia bisa jadi ternyata orang dengan nama lain. :D

Tapi, entah kenapa, ada keyakinan sendiri tentang itu. Ada beberapa hal yang bisa menguatkan hal ini.

Karena dia, aku mulai mencari informasi yang sangat mendalam tentang daerah asalnya. Dari informasi tersebut, aku mengetahui bahwa memang daerah-daerah di Kalimantan Selatan memang merupakan daerah yang cukup kental dengan Islam. Orang di sana banyak yang memakai jilbab, dan rata-rata memang wajah perempuan muda di sana seperti Jannah itu. Rata-rata manis, putih, dan khas.

Yah, entahlah tapi.

Haha, aku ingat juga bagaimana teman-temanku mengomentari cerita ini. Salah satu temanku pernah bilang saat aku ceritakan, "Mam, kalo kamu mau nyari dia, kamu harus jadi artis dulu." katanya. "Lho, kenapa?" tanyaku. Lalu dia bilang, "Iya, jadi kamu kalo udah terkenal, pas diwawancara di televisi tinggal bilang dan cerita soal Jannah ini, pasti nanti ketemu dia di mana." jawabnya. Hahahaha.

Beberapa dari mereka kemudian menanyakan, kok bisa seorang Imam sampai terobsesi sedemikian parah saat itu untuk menemukan gadis ini. Lalu ada juga yang bilang, "Begitu ketemu dia emangnya kamu mau ngapain Mam?"

Hmm, benar juga. Mau ngapain aku ya?

Banyak yang salah sangka. Tunggu, tunggu. Jangan-jangan pembaca juga berpikir begitu. Apakah aku sedang jatuh hati? Love at the first sight?

Ngg, entahlah aku sendiri tidak tahu.

Saat itu, memang aku tertarik melihat Jannah ini, karena dia kalem dan pendiam, dan ia juga mengenakan jilbab. Hal yang aku inginkan sebenarnya sangat sederhana. Aku ingin dia kenal aku, dan aku kenal dia. Itu saja sebenarnya. Tidak lebih.

Jadi, kalau suatu hari aku bertemu dia, apa yang akan aku lakukan?

Entahlah. Aku tidak tahu. :) Tapi yang jelas, bertemu atau tidak bertemu, aku berterima kasih kepada dia, karena semangat mencari dialah aku jadi menemukan passion-ku. Oh iya, bahkan setelah pencarian inilah aku kemudian belajar bermain gitar, dan menjadi spesialis untuk lagu-lagu yang melankolis. :P Haha. Bahkan saat kelas X SMA, aku sempat menceritakan tentang dia di depan kelas saat pelajaran Bahasa Indonesia, sambil kemudian aku menyanyikan suatu lagu dengan gitar. Aku yakin teman-teman SMA di kelas XF masih ingat peristiwa itu.

Yah, demikianlah.

Bagaimanapun aku berterima kasih padamu. Itu adalah satu hal yang pasti. Di manapun kamu berada, semoga kamu selalu berada dilindungan Allah. :)

Mungkinkah dia suatu saat membaca posting ini? Haha. :P

Demikianlah cerita lama itu. Sekarang karena hobiku di fisika dan komputer, aku ada di Universitas Paramadina, dan mempelajari Teknik Informatika. Kisah inilah yang banyak mengubah diri aku, dan membuat aku menemukan hal-hal baru yang aku senangi.


Terima kasih banyak lho. Buat yang sudah capek-capek membaca. Silakan berkomentar kalau dirasa perlu. :)                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    

3 comments:

Jomblo's Diary said...

subhanallah Kak, ceritanya bagus...
semoga ketemu sama Kak Jannah...
Laki-laki yang baik,
pasti bisa bertemu dengan wanita yang baik...

Istiqomah Nurfitri said...

inget laah yang pelajaran bahasa indonesia pas kelas X.
orang pada nangis cewecewenya. haha. :D

Setyabella Ika Putri said...

huaaahhh... Imaaaam ...

aku nangis gag yah waktu km nyanyi di kelas XF itu?
*lirik istiii...

hhhaha :D

Post a Comment

 
;