Saturday, April 27, 2013 0 comments

Akhir yang Baik

Akhir-akhir ini sepertinya aku sedang disindir oleh Allah.. Dalam 2 minggu ini aku sering mendengar cerita-cerita, tetapi bukan cerita motivasi, melainkan cerita tentang kegagalan yang pada awalnya, semua kegagalan tersebut dimulai dari suatu rencana yang sangat baik dan tersusun rapi.

Ngomong-ngomong, tahun ini sudah hampir genap 3 tahun kuliahku. Tahun depan, insya Allah kuliah ini akan selesai. Rutinitas akan segera berganti, dan cemasnya sudah terasa sekali dari sekarang.

Kuliah berakhir, artinya belajar secara formal yang sudah beruntun aku lakukan sejak umur 6 tahun akan berganti, menjadi suatu bentuk rutinitas baru yang belum pernah aku rasakan. Terbayang sekali, akan ada banyak hal baru yang akan aku hadapi, dan akan sangat menegangkan sepertinya.

Karena itu, akhir-akhir ini aku sering membuat rencana untuk dijalankan sebagai langkah awal untuk membentuk masa depan. Sepertinya cukup rapi walaupun sulit. Rangkaiannya sepertinya simpel, kerja sambil siap-siap menyusun usaha, menikah, S2 dan setelah itu akan ada rencana selanjutnya.

Tapi, sepertinya ada yang salah..

Seperti yang aku ceritakan di awal tadi, entah kenapa aku jadi memikirkannya. Namun aku jadi mengerti, ada hal yang memang harus aku sadari. Hikmah tak ternilai yang harus aku pahami sebagai pengingat selama merencanakan dan melaksanakan semuanya.

Pertama, sebaik apapun yang seorang manusia rencanakan, pada akhirnya, Allah jua yang menentukan. Manusia hanya bisa berusaha dan berdoa bukan? Pada akhirnya semuanya adalah keputusanNya, yang merupakan hasil dari niatku, seberapa besar dan teguh perjuanganku, dan seperti apa aku memohon padaNya. Tidak hanya bisnis yang butuh strategi, doa pun butuh strategi. Tidak jarang aku mengalami hal yang sangat di luar bayanganku, padahal setelah aku telaah baik-baik, semua itu ternyata adalah hasil dari terkabulnya doaku sendiri. Allah tak pernah ingkar janji.

Kedua, sebaik apapun awal yang aku ciptakan, hal yang paling penting adalah akhirnya. Khusnul khatimah saat meninggal, sama seperti itu bukan? Tidak ada gunanya semua amal baik yang dikerjakan manusia jika ternyata hidupnya berakhir di tengah hiruk pikuk kemaksiatan. Namun, makna khusnul khatimah yang jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi "akhir yang baik" menyimpan makna sendiri untukku.

Selama ini, ketika aku diberikan olehNya berbagai macam ujian, selalu ada 3 fase, awal, proses memelihara, dan akhir. Hal ini terjadi di tiap kejadian yang Allah timpakan padaku. Saat awal, seorang manusia bisa saja diberikan rezeki dan keberuntungan yang sangat baik. Tapi, jarang banyak yang ingat bahwa rezeki dan keberuntungan itu barulah permulaannya saja. Memelihara pencapaian itu jauh lebih sulit daripada mencapainya. Dan jika proses memelihara pencapaian itu gagal, maka saat itulah didapatkan akhir yang buruk alias su'ul khatimah. Tidak ada yang akan mengingat bahwa sang manusia tersebut berhasil pada awalnya. Setelah semuanya selesai, hanya hasil akhir saja yang menentukan, apakah seseorang tersebut berhasil atau tidak menjalankannya.

Hidup, dan kejadian di dalamnya adalah rentetan itu - awal, proses memelihara, dan akhir. Mudah-mudahan dengan mengingat ini semuanya bisa berjalan dan berakhir dengan baik.

Ya Allah biha, ya Allah biha, ya Allah biha, ya Allah bi-husnil khatimah.
 
;