Saturday, January 1, 2011

Kaleidoskop 2010 - Mengenang Perjuangan, Mempersiapkan Masa Depan

Malam ini, sebuah tahun yang paling berkesan dalam hidup saya akan berakhir, digantikan oleh sebuah tahun yang seharusnya menjadi terbitan baru dari resolusi diri saya di masa depan.

Mengingat berada di akhir tahun, rasanya ingin sekali mengingat semua perjuangan yang telah terjadi di tahun ini.

Tahun ini adalah akhir dari era abu-abu. Ya, era SMA yang menyenangkan. Setelah berkutat dengan kertas ujian selama satu minggu, sekolah yang tercinta pun mulai ditinggalkan. Sekitar bulan Maret yang lalu, saya mulai berjuang keras, mencari kuliah untuk melanjutkan studi saya.

Teman-teman abu-abu saya :)

Studi saya, dibatasi oleh kendala finansial. I was not only just thinking about how to pass the enrollment test, but also about how to avoid the cost. Saya anak pertama, saya penopang punggung keluarga, kurang dari 5 tahun ke depan.

Berangkat dengan segala keterbatasan biaya, dan dengan impian bisa melanjutkan studi, saya mencari universitas-universitas untuk didaftari. Saya mengikuti beberapa program beasiswa di beberapa universitas seperti Universitas Paramadina, President University, dan Universitas Teknologi Yogyakarta. Selain itu, saya juga mengikuti program beasiswa D3 Metrologi ITB, yakni beasiswa penuh untuk belajar (tanpa living cost) yang diselenggarakan oleh ITB dan Departemen Perdagangan. Selain itu, saya juga mengikuti program beasiswa ke Malaysia yang diselenggarakan Bank CIMB Niaga, serta program beasiswa ke Jepang, Monbukagakusho.

Dan tidak lupa, mengandalkan SNMPTN untuk mengejar Teknik Informatika Universitas Bengkulu.

Ujian dilaksanakan di berbagai kota. Menyenangkan juga, bepergian ke luar kota sendiri, dan tidak ke satu kota saja. Pengalaman indah sekali.

Dari seluruh universitas yang saya daftari, yang paling saya harapkan adalah Universitas Paramadina. Mengapa? Karena program beasiswanya yang sangat komprehensif.

Paramadina, lewat program Paramadina Fellowship menerima sampai 100 orang mahasiswa yang akan dibiayai penuh, dari biaya sekolah sampai biaya hidup. Selain itu, juga akan diberi koneksi ke berbagai macam link yang tersedia di Jakarta, baik dari korporat, maupun lainnya.

Dana beasiswa berasal dari donor yang berasal dari tokoh-tokoh wirausahawan dan korporat yang namanya besar. Setiap mahasiswa yang diterima akan memiliki donor sendiri yang tidak hanya memberikan dukungan finansial, namun juga dukungan moral untuk pengembangan diri.

Kuliah dijatah hanya selama 3.5 tahun, dan itu sangat memacu sekali. Universitas ini kecil dan unik, dan dikepalai oleh seorang yang terkenal di bidang pendidikan, Bapak Anies Baswedan, Ph. D., seseorang yang juga merupakan tokoh idola saya.

Bagaimana proses seleksinya? Pendaftar mengirimkan berkas untuk diseleksi dan kemudian yang lolos akan di-interview.

Alhamdulillah, saya lolos tahap seleksi berkas dan berhak mengikuti interview. Ada cerita menarik saat interview ini.

Saya mendapatkan giliran interview via phone dan diberi giliran antara pukul 9 sampai 12 siang, menurut pemberitahuan. Kebetulan pada hari itu, siang harinya saya harus berangkat ke Palembang, untuk mengikuti seleksi program beasiswa ke Malaysia yang diselenggarakan Bank CIMB Niaga.

Saya resah sekali dalam rentang waktu 3 jam itu. Kamar saya tutup dan handphone saya pegang erat-erat. Lama sekali rasanya waktu itu, dan akhirnya sampai pukul 12 saya tidak ditelepon sama sekali.

Walau bingung, saya tidak bisa berbuat apa-apa. "Barangkali besok..." pikiran saya waktu itu. Ternyata tidak.

Saat saya sedang di jalan menuju pool bus Putra Rafflesia, yang akan mengantarkan saya ke Palembang, masuklah telepon dengan 3 nomor awal 021. Ya ampun, ini pasti dari Paramadina, dan ternyata: benar.

Saya sedang di angkot waktu itu, dan akhirnya saya minta dispensasi 20 menit sebelum memulai interview agar saya bisa duduk dengan nyaman. Well, ternyata tidak benar-benar nyaman. Saya naik bus ekonomi waktu itu. Penumpang penuh, dan suara mesin menderu tak karuan. Tak ada AC. Hanya bismillah saja yang bisa mengantarkan saya untuk memulai interview, di atas bus yang berjalan itu, selama 40 menit.

Ya, dengan selesainya interview itu, saya hanya bisa pasrah menunggu hasil.

Di Palembang, saya mengikuti tes beasiswa ke Malaysia. Saya lulus sampai hanya sampai tahap 2, yang isinya penilaian diskusi dan tes psikologi.

Setelah itu, melanconglah saya ke beberapa kota, dengan kendaraan darat dan laut. Trip pertama saya adalah ke President University. Tes di sini mengesankan, karena tempatnya bagus, dan pesertanya (bahkan yang ikut tes beasiswa) berpenampilan mewah. Well, mungkin perasaan saya saja. Saya diterima beasiswa kategori dua, yakni kuliah full dengan dengan 'hanya' membayar Rp. 60 jt rupiah.

Dokumentasi di depan Taman Pintar Yogyakarta

Selanjutnya, ke Yogyakarta. Saya ditemani dengan beberapa teman saya di sana. Ada satu teman saya yang baik sekali memberikan akomodasi selama saya di sana (transportasi, penginapan). Anda bisa kunjungi link ini : Abetia Fitriani

Di sana, saya melakukan tes untuk Metrologi ITB, dan Universitas Teknologi Yogyakarta. Alhamdulillah, saya lulus Metrologi ITB, sayangnya setelah dipikirkan baik-baik, saya tidak mengambilnya karena besarnya biaya hidup di Bandung.

Saya sempat mengunjungi kota kelahiran saya di Solo, Jawa Tengah. Saya tidak pernah ke sana semenjak tahun 2006. Kota itu telah banyak berubah. Senang sekali rasanya bisa mengingat masa kecil saya ketika tinggal di situ, masa kecil yang indah. 

Tanggal 17 Juli, pengumuman SNMPTN keluar. Saya diterima di Teknik Informatika Universitas Bengkulu, dan kemudian memutuskan untuk daftar ulang di sana.

Bersama keluarga tercinta di rumah eyang di Solo

Ternyata, tanggal 31 Juli, saya dinyatakan diterima di Universitas Paramadina. Sujud syukur langsung saya lakukan. Alhamdulillah, senang sekali impian atas pilihan utama saya menjadi kenyataan.

Tanggal 15 September 2010, saya meninggalkan Bengkulu untuk melanjutkan kuliah saya ini.

Di atas pesawat, di dalam hati, saya menggumamkan beberapa patah kata ini :

"
perjalanan ini adalah perjalanan yang berat..
perjalanan berat yang diiringi air mata ibu, ayah, dan adik tercinta
perjalanan berat yang membuat aku harus berbohong tegar, meninggalkan keluarga tercinta, walau hati menangis terluka
perjalanan berat yang harus kutempuh setelah melewati banyak cobaan..

namun, sesulit apapun nanti, akan kutempuh
demi mereka yang kucintai, tulus di dalam hati..

Ya ALLAH, iringilah jalan hamba..
Jagalah mereka ya ALLAH, karena kini doa hamba saja yang bisa menjangkau mereka
Lindungilah mereka, karena kini hamba tak bisa mencurahkan jiwa dan raga hamba untuk melindungi mereka


Kabulkanlah ya ALLAH...
"

Tanggal 16 September 2010, saya untuk pertama kalinya masuk ke Universitas Paramadina. Universitas Paramadina terletak di Jakarta Selatan, dekat sekali dengan patung pancoran yang sedang berpose menunjuk ke arah utara. Hanya sekitar 500 meter dari situ, menurut rambu lalu lintas.

Kini, saya tinggal di asrama bersama 23 teman saya yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia: dari Aceh, sampai yang terjauh di Makassar. Kepribadian mereka yang unik membuat hidup ini menjadi semakin bermakna.

Bersama teman-teman Fellows Paramadina 2010

Sayang, saya kurang amanah memandang keberuntungan ini, sehingga hasil belajar saya kurang maksimal di sini. Kini, saya harus berjuang menghadapi UAS tanggal 10 Januari, untuk memperbaiki nilai saya yang terlanjur terbanting karena manajemen waktu yang sangat buruk.

Tahun 2010 begitu berkesan, maka seharusnya demikian juga tahun 2011. Perjuangan akan dimulai kembali, perjuangan untuk menentukan masa depan.

Dengan berakhirnya tahun 2010, maka tertutuplah kesempatan untuk mendapatkan kembali waktu-waktu yang telah terlewati. Kini, penyesalan atau kegembiraan kedepan, ditentukan mulai dari sekarang, di awal tahun yang gegap gempita ini.

Selamat Tahun Baru 2011. Mari berusaha untuk menjadi lebih baik :)

1 comment:

Asri Alfa said...

Subhanallah Imam, nice to read..:)

Post a Comment

 
;